Saat ini bangsa Indonesia
telah lebih dari 68 tahun merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan, tetapi
semangat juang khususnya di kalangan pemuda terlihat semakin menurun. Kata orang, pemuda itu adalah generasi
penerus bangsa, Pemudalah yang akan membangun bangsa. Pemuda itu sebagai aset
negara.
Sayangnya, tidak semua elemen pemuda dapat
melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan bangsanya.
Sehingga banyak pula ditemukan pemuda yang tidak dapat menemukan jati dirnya
sendiri. Kurangnya bersosialisasi adalah faktor yang terpenting dalam
pembentukkan jati diri pemuda. Dalam surat kabar sering kali kita membaca berita
tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman
keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun,
meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain
sebagainya.
Kesalahan yang
dilakukan pemuda saat ini sering menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan
bagi lingkungan, serta orangtuanya. Sehingga pandangan masyarakat selalu
berpikir negatif terhadap para pemuda jaman sekarang.
Kenakalan remaja
meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang di sekitarnya. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian
masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal
(juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Sedangkan Menurut
Paul Moedikdo,SH kenakalan remaja adalah :
1. Semua
perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak
merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti
mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2. Semua
perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran
dalam masyarakat.
3. Semua
perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
Dari teori tersebut
dapat disimpulkan bahwa kegagalan pemuda saat ini dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Yaitu:
1. Faktor eksternal
Faktor
eksternal adalah faktor yang mendorong
timbulnya kegagalan pemuda yang bersumber
dari luar pribadinya contohnya adalah faktor lingkungan, atau keluarga.
2. Faktor internal
Faktor
internal adalah faktor faktor yang
mendorong timbulnya kegagalan pemuda yang bersumber dari dalam pribadinya contohnya
adalah Perubahan biologis dan sosiologis pada diri pemuda itu
sendiri.
Sebenarnya permasalahan pemuda di Indonesia saat ini
dapat dibenahi asalkan kita bersama-sama membenahinya. Baik niat dari pemuda
itu sendiri, lingkungannya, serta kondisi keluarganya agar lebih bisa memberi perhatian
dan menciptakan suasana yang harmonis.