A.
Definisi Pneumatik
Perkataan pneumatik berasal bahasa Yunani “
pneuma “ yang berarti “napas” atau “udara”. Jadi pneumatik berarti terisi udara
atau digerakkan oleh udara mampat. Pneumatik merupakan cabang teori aliran atau
mekanika fluida dan tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui
suatu sistem saluran, yang terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai dan
sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan udara mampat.
B.
Komponen Pneumaik
1.
Kompresor
Kompresor adalah suatu alat mekanikal yang
bertujuan untuk menaikkan tekanan suatu gas dengan cara menurunkan volumenya.
Komponen inilah yang mensupply udara bertekanan untuk sistem pneumatik, serta
menjaga tekanan sistem agar tetap berada pada tekanan kerjanya.
2.
Regulator
& Gauge
Kedua alat tersebut menjadi komponen wajib di setiap sistem
pneumatik. Regulator adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur supply udara
terkompresi masuk ke sisptem pneumatik. Sedangkan gauge berfungsi sebagai
penunjuk besar tekanan udara di dalam sistem. Keduanya dapat berupa sistem
mekanis maupun elektrik.
3.
Check Valve
Check Valve adalah valve atau
katup yang berfungsi untuk mencegah adanya aliran balik dari fluida kerja,
dalam hal ini udara terkompresi. Terutama adalah apabila pada sebuah sistem pneumatik
tersebut dipergunakan tanki akumulator udara, sehingga Check Valve tersebut
mencegah adanya udara dari akumulator untuk kembali menuju kompresor namun
tetap mengalirkan udara bertekanan dari kompresor untuk masuk ke dalam
akumulator.
4.
Tanki Akumulator
Tanki
akumulator atau juga disebut buffer tank berfungsi
sebagai cadangan (storage) tekanan
udara terkompresi yang digunakan untuk penggerak aktuator. Selain itu tanki ini
juga berfungsi untuk mencegah ketidakstabilan supply udara ke aktuator, lebih
menstabilkan kerja kompresor agar tidak terlalu sering mematikan dan
menyalakannya lagi, serta lebih memudahkan desain sistem dalam menempatkan
kompresor jika diharusakan penempatan aktuator pneumatik lebih jauh dengan
kompresor.
5.
Saluran Pipa
Pipa-pipa digunakan untuk mendistribusikan udara terkompresi dari kompresor atau tanki akumulator ke berbagai sistem aktuator. Diameter pipa yang digunakan pun bermacam-macam tergantung dari desain dan tujuan penggunaan sistem pneumatik tersebut. Pada sebuah sistem pneumatik besar (menggunakan lebih dari dua aktuator), untuk area sistem supply (area kompresor dan tanki) digunakan pipa berdiameter lebih besar daripada yang digunakan pada area aktuator. Namun jika sistem pneumatik yang ada kecil, misal hanya untuk menggerakkan satu saja aktuator, maka diameter pipa yang digunakan pun akan seragam di semua bagian.
Pipa-pipa digunakan untuk mendistribusikan udara terkompresi dari kompresor atau tanki akumulator ke berbagai sistem aktuator. Diameter pipa yang digunakan pun bermacam-macam tergantung dari desain dan tujuan penggunaan sistem pneumatik tersebut. Pada sebuah sistem pneumatik besar (menggunakan lebih dari dua aktuator), untuk area sistem supply (area kompresor dan tanki) digunakan pipa berdiameter lebih besar daripada yang digunakan pada area aktuator. Namun jika sistem pneumatik yang ada kecil, misal hanya untuk menggerakkan satu saja aktuator, maka diameter pipa yang digunakan pun akan seragam di semua bagian.
6. Directional Valve
Directional valve atau katub pengatur arah yang instalasinya berada tepat sebelum aktuator, adalah berfungsi untuk mengatur kerja aktuator dengan cara mengatur arah udara terkompresi yang masuk atau keluar dari aktuator. Satu valve ini didesain untuk dapat mengatur arah aliran fluida kerja di dua atau bahkan lebih arah aliran. Ia bekerja secara mekanis atau elektrik tergantung dari desain yang ada.
Directional valve atau katub pengatur arah yang instalasinya berada tepat sebelum aktuator, adalah berfungsi untuk mengatur kerja aktuator dengan cara mengatur arah udara terkompresi yang masuk atau keluar dari aktuator. Satu valve ini didesain untuk dapat mengatur arah aliran fluida kerja di dua atau bahkan lebih arah aliran. Ia bekerja secara mekanis atau elektrik tergantung dari desain yang ada.
C.
Kelebihan dan kekurangan pada sistem pneumatik
Kelebihan pada sistem
pneumatik:
- Ramah lingkungan / bersih (jika terjadi kebocoran dalam sistem perpipaan).
- Udara sebagai tenaga penggerak memiliki jumlah yang tak terbatas
- Lebih cepat dan responsif jika dibandingkan dengan hidrolik
- Harganya yang murah
Kekurangan pada sistem pneumatik:
- Daya mekanik yang dihasilkan kecil
- Membutuhkan perawatan yang lebih tinggi, karena udara sebagai penggeraknya biasanya kotor dan mengandung air sehingga gesekan antara piston cylinder dan rumah cylinder besar dan mempercepat kerusakan pada air cylinder.
- Modul Praktikum Teknik Mesin Menengah
- http://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-sistem-pneumatik-3/
- http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2010/02/dasar-dasar-pneumatik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar