Selasa, 17 November 2015

PERBEDAAN ABRASIVE WATER JET MACHINING DENGAN ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING

Abrasive Water Jet Machining (AWJM)

Abrasive Water Jet Machining (AWJM) adalah suatu mesin pemotong logam yang telah dikembang menjadi mesin dengan sistem kendali komputer (CNC), dimana gerakan pemotongannya ialah penembakan air bertekanan tinggi ke benda kerja yang mana dicampur dengan pasir abrasive. Sehingga ketika campuran ini menyentuh material kerja, terjadilah proses pemotongan logam akibat gesekan dan tekanan tinggi oleh air dan pasir abrasive tersebut. Teknologi Jet Air pemotong logam telah ada sejak awal 1970-an atau lebih. Prinsipnya menekan air dengan tekanan yang sangat tinggi, dan memungkinkan air untuk mengalir melalui suatu celah kecil yang biasanya disebut lubang pencekik (orifice). Air yang masuk ke inet tool biasanya bertekanan antara 20.000 sampai 60.000 Pounds Per Square Inch (PSI). Ini dipercepat melalui dinding kecil dilubang orifice yang biasanya berdiameter 0,18-0.4 mmIni menciptakan variasi bentuk kecepatan yang sangat tinggi dari aliran air tersebut.

Elektrical discharge machining (EDM)

Elektrical discharge machinine (EDM)  adalah sebuah mesin dengan metode untuk menghilangkan bahan oleh serangkaian cepat lengkung berulang lucutan listrik di antara elektroda (alat potong) dan bagian pekerjaan, di hadapan medan. Electrical Discharge Machine (EDM) adalah suatu mesin perkakas Non Konvensional yang proses pemotongan material (material removal) benda kerjanya berupa erosi yang terjadi karena adanya sejumlah loncatan bunga api listrik secara periodik pada celah antara katoda (pahat) dengan anoda (benda kerja) di dalam cairan dielektric. Secara sederhana EDM merupakan serangkaian cepat lengkung antara dua buah elektroda (sebahagi alat pemotong) dan bagian pekerjaan di hadapan medan listrik yang energik.

Perbandingan Abrasive Water Jet Machining dengan Elektrical discharge machinine
Kelebihan dan Kekurangan Abrasive Water Jet Machining
Kelebihan
Kekurangan
  1. Proses pengerjaan lebih cepat
  2. Pemotongan awal dapat dilakukan di daerah manapun tanpa harus membuang lubang terlebih dahulu
  3. Tidak ada panas yang ditimbulkan
  4. Tidak ada defleksi yang ditimbulkan sehingga cocok untuk material fleksibel
  5. Dapat digunakan untuk pemotongan yang sangat presisi.
  6. Ramah lingkungan, tidak menghasilkan limbah yang merusak lingkungan.
  7. Lebih ekonomis karena air dan bahan abrasive mudah di daur ulang.







  1. Biaya awal untuk pembelian water jet tinggi,namun untuk proses produksi selanjutnya bila dibandingkan dengan peralatan lain sangat murah,serta menghemat waktu pengerjaan.
  2. Perlu adanya perawatan khusus dan berkala,karena air yang dicampur dengan bahan abrasive dipaksa untuk melewati lubang yang sangat sempit sehingga butuh perhatian yang khusus agar peralatan dalam kondisi yang baik.



Kelebihan dan Kekurangan Elektrical discharge machinine
Kelebihan
Kekurangan
  1. Bentuk-bentuk yang kompleks tidak akan sulit untuk memproduksi dengan alat pemotong konvensional
  2. Handling benda kerja di atas mesin tidak rumit
  3. Tingkat kebisingan rendah
  4. Kemudahan dalam pembuatan elektroda
  5. Bahan keras toleransi sangat dekat
  6. Lembar kerja yang sangat kecil di mana alat pemotong konvensional dapat merusak bagian dari alat pemotong kelebihan tekanan.
  7. Tidak ada kontak langsung antara alat dan bekerja sepotong. Oleh karena itu bagian dan lemah lembut dapat bahan mesin dengan distorsi apa pun.


  1. Laju yang lambat removal material.
  2. Mesin EDM dan perlengkapannya masih relatif mahal
  3. Proses erosi benda sangat kecil, sehingga waktu operasinya relatif lama
  4. Mereproduksi sudut tajam pada benda kerja sulit karena memakai elektroda.
  5. Harus dioperasikan oleh operator yang tidak alergi terhadap cairan dielektrik
  6. Penggunaan mesin EDM dibatasi oleh ukuran tangki kerja penampung cairan dielektrik.








     Sumber:
       http://ariefsuryowibowo.blogspot.co.id/2014/05/makalah-electrical-discharge-machines.html
       http://denyfarhanptm.blogspot.co.id/2014/05/water-jet.html
       http://wahyudianarif.blogspot.co.id/

Selasa, 10 November 2015

Perbedaan Pneumatik dengan Hidrolik

Sistem Pneumatik
Sistem Pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis. Karena menggunakan udara terkompresi, maka sistem pneumatik tidak dapat dipisahkan dengan kompresor, sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan tertentu. Sistem kerja pneumatik mirip dengan sistem hidrolik.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaanteknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara bertekanan).

Sistem Hidrolik
Sistem Hidrolik adalah Suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Karena itu, pada sistem hidrolik dibutuhkan power unit untuk membuat fluida bertekanan. Kemudian fluida tersebut dialirkan sesuai dengan kebutuhan atau mekanisme yang diinginkan.

 Perbedaan Hidrolik dengan Pneumatik



Hidrolik
Pneumatik
Fluida yang digunakan
fluida inkompresibel (oli)
fluida kompresibel (Udara)
Tekanan kerja
6,9-34 MPa
550-690 KPa
Aplikasi
Crane, truk pengangkat (dump truck), mesin moulding, mesin press, forklift
Pintu otomatis KRL,Rem angin
 Batas temperatur 
60 – 70°C
180°C


Kelebihan Hidrolik
Kelebihan Pneumatik
  •            Memiliki tekanan kerja yang relatif lebih besar daripada sistem pneumatik, sehingga cocok untuk pekerjaan-pekerjaan berat
  •           Sedikit perawatan
  •            Mudah dalam pemasangan


  •            Ketersediaan fluida yang tak terbatas
  •            Fleksibilitas temperature
  •             Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur
  •            Bersih karena menggunakan fluida udara
  •            Aman


Kekurangan Hidrolik
Kekurangan Pneumatik
  •            Fluida yang digunakan (Oli ) Mahal
  •            Apabila Terjadi kebocoran Akan terjadi kekotoran pada sistem.
  •             Fluida dari sirkuit yang tercemar oleh kotoran akan menyebabkan peralatan hidrolik menjadi lemah dan cepat rusak.
  •            Fluida kerja tidak dapat bertahan pada temperatur operasi yang lebih tinggi.

  •          Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara
  •           Mudah terjadi kebocoran
  •           Menimbulkan suara bising
  •           Mudah Mengembun


   Sumber:
       http://www.g-excess.com/pengertian-dan-perbedaan-sistem-hidrolik-dan-pneumatik.html
       Modu praktikum fenomena dasar

Minggu, 08 November 2015

Perbandingan kegunaan Sambungan Las, Paku Keling dan Baut

SAMBUNGAN LAS
Sambungan las adalah sambungan antara dua logam dengan cara pemanasan, dengan atau tanpa logam pengisi. Sambungan terjadi pada kondisi logam dalam keadaan plastis atau leleh. Sambungan las banyak digunakan pada: Konstruksi baja, Ketel uap dan tangki, Permesinan

Sambungan Paku Keling
Paku keling (rivet) digunakan untuk sambungan tetap antara 2 plat atau lebih misalnya pada tangki dan boiler. Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan rumah tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dll Sambungan dengan paku keling sangat kuat dan tidak dapat dilepas kembali dan jika dilepas maka akan terjadi kerusakn pada sambungan tersebut. Karena sifatnya yang permanen, maka sambungan paku keling harus dibuat sekuat mungkin untuk menghindari kerusakan atau patah.

Sambungan baut

Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir tumpul) umumnya untuk baut-baut penggerak atau pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan yang lain.

Kelebihan Sambungan Las
Kelebihan Sambungan Paku Keling
Kelebihan Sambungan Baut
·  Lebih murah dan lebih ringan
·    Tidak ada pengurangan luas penampang
·    Permukaan sambungan bisa dibuat rata
·  Bahaya terhadap korosi kurang
·    Mudah pembersihannya
·    Tampak lebih bagus

·   Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat.
· Pemeriksaannya lebih mudah
·  Sambungan keling dapat dibuka dengan memotong kepala dari paku keling tersebut.

· Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.
· Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.
· Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja lebih dari 4d (tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d).
· Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk konstruksi berat /jembatan.



Kekurangan Sambungan Las
Kekurangan Sambungan Paku Keling
Kekurangan Sambungan Baut
·Hanya untuk logam sejenis
·Terjadi perubahan struktur material pada daerah HAZ
·Pengelasan dilapangan lebih sukar dari sambungan keling/baut
·Sambungan Cendrung melengkung
·Konstruksi sambungan tidak dapat dibongkar-pasang

·         Sebelum pemasangan paku keling harus dilakukan pengeboran terlebih dahulu
·         kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang tadi selama paku keling dipasang
·         ketelitian dalam pemilihan bahan agar tidak terjadi  robek pada salah satu sisi plat
·      Mempunyai konsentrasi tegangan yang tinggi di daerah ulir
·      Mempengaruhi berat karena menambah beban
·     Konsentrasi  tegangan  yang pada bagian ulir yang tidak mampu menahan berbagai kondisi beban



Sumber Refrensi:
   http://srcivilenginering.blogspot.co.id/2013/12/sambungan-las-paku-keling-dan-baut-pada.html
   https://yefrichan.wordpress.com/tag/elemen-mesin-1

Sabtu, 07 November 2015

PERBANDINGAN KELEBIHAN LAS ARGON DENGAN LAS ASETELIN

pengertian LAS ARGON
Las Argon atau Las TIG ( Tungsten Inert Gas Welding) atau sering disebut las busur gas elektroda tungsten. Pengertian Las Argon ini adalah salah satu metode yang termasuk paling penting dalam pekerjaan baja paduan tinggi atau hugh alloy dan logam bukan besi atau non feroous misalnya aluminium, titanium, tembaga, molibdenum dan paduannya. Dengan stabilitas busur yang tinggi, maka las argon atau Las TIG atau Las GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) adalah terbaik dari pada proses las listrik modern lainnya. Hal tersebut terjadi  karena penyebaran panas yang berlebihan pada benda kerja dikurangi dengan penambahan gas pelindung inert yang juga sekaligus gas pendingin.


pengertian LAS asitelin
Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gasasetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam pengisi. Proses penyambungan dapat dilakukan dengan tekanan (ditekan), sangat tinggi sehingga dapat mencairkan logam.



Kelebihan las Argon
Kelebihan las
·        Las Argon berpulsa dan Argon arus bolak-balik dalam proses pengelasannya dapat meningkatkan kemampuan pencairan material las.
·       Stabilitas busur yang tinggi
·   Penyebaran panas berlebihan pada benda kerja bisa dikurangi dengan adanya penambahan gas pelindung inert yang sekaligus sebagai gas pendingin.
·    Hampir tidak ada cacat las, dan asap las relatif rendah.
· Karena las Argon dilakukan dengan penambahan logam pengisi maka Elektroda tidak habis sekali pakai .
·    Juru las yang dapat melakukan penyesuaian kekuatan las secara optimal.


·                    menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya
·                    Peralatan lebih sederhana da mudah dipindahkan (portable) sehingga banyak digunakan untuk pemeliharaan (mainteneance).
·                    Effisiensi sambungan yang baik dapat digunakanpada temperatur tinggi dan tidak ada batas ketebalanlogam induk
·                    Fasilitas produksi lebih murah, meningkatkan nilai ekonomis, produktivitas, berat yang lebih ringan dan batas mulur (yield) yang lebih baik
·                     Dapat digunakan untuk mengelas dan memotong logam.
·                    Geometri sambungan yang lebih sederhana dengan kekedapan udara, air dan minyak yang sempurna




Sumber: 

     http://kawatlas.jayamanunggal.com/pengertian-las-argon/
     http://hima-tl.ppns.ac.id/?p=140
     Pengetahuan pribadi